mediatrias.com BATAM -Hingga saat ini KM Kelud milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang sandar dipelabuhan Sekupang kota batam Kepulauan Riau (Kepri) dengan jurusan Jakarta- Batam serta Batam – Belawan masih menjadi dilema dan menjadi timbul pertanyaan public, sering kalinya media cetak maupun media online memberitakan.Bahwa kontiner maupun barang terlarang seperti Mikol, rokok, bawang merah/putih dll masih saja dimuat oleh KM Kelud dan dilakukan penangkapan oleh instansi terkait karena tanpa dokumen lengkap hingga kini belum jelas hasil penegakan hukumnya.
Apalagi hingga saat ini muatan KM Kelud tersebut masih bebas masuk tanpa dokumen lengkap sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, padahal setiap bongkar muat barang tanpa dokumen tersebut selalu ada oknum instansi terkait dalam melakukan pengawasan, tetapi masih bisa lolos?
Seperti investigasi awak media ini dipelabuhan beton Sekupang pada hari Sabtu Tanggal 28 mey, seorang anggota Angkatan Laut (AL) yang tidak mau namanya dipublikasikan, menurunkan dari dalam KM Kelud dua kardus yang berisikan rokok yang tujuan mau diseludupkan ke Belawan,
Anggota AL tersebut menjelaskan kepada awak media ini saat dikomfirmasi.
“ Kita hanya membantu mengawasi keluar masuknya barang dipelabuhan ini bang, karena sekarang ini rawan barang keluar masuk dari Batam tanpa delengkapi dokumen, ini ada dua kardus isinya rokok yang saya turunkan dari atas kapal KM Kelud, yang anehnya barang ini saya serahkan ke pihak Bea dan Cukai (BC ), tetapi pihak BC tidak mau menerimanya, tidak berapa lama pasti pemilik barang datang”. Jelas anggota AL yang tugas dipelabuhan beton sekupang
Benar kata anggota AL, tidak berapa lama dua orang pria datang menemui anggota AL tersebut dengan harapan anggota AL melepaskan rokok yang disita, satu orang mengaku pemilik barang dan satu orang mengaku ketua OKP tanpa menyebutkan ketua OKP mana.
“ Izin dibantu komandan, ini barang kita mau dibawa ke Belawan, tadi kita sudah izin dengan Pihak BC dan pihak BC sudah memperbolehkan masuk makanya kita bisa masuk kedalam KM Kelud, yang mengaku ketua OKP menambahkan, kalau memang saya tidak bisa dibantu, mengapa barang yang lain bisa masuk ke dalam KM Kelud, didalam kapal itu banyak barang Minuman Keras (Mikol) dan berapa ton bawang merah? Mengapa hanya barang saya saja yang ditangkap? ungkap yang mengaku ketua OKP tanpa menyebutkan siapa namanya dengan emosi
Investigasi Tim media ini juga Pada hari Sabtu Tanggal 04/06 dipelabuhan Beton Sekupang, petugas dengan sibuk memeriksa tiket penumpang tujuan Belawan, petugas jaga dari Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP) marah marah memeriksa tiket penumpang dan menyingkirkan barang berupa tas koper dan satu kardus yang dibawa porter mau naik ke KM Kelud, dikarenakan porter menaikkan barang tidak bersama pemilik barang, saat Tim media ini mengambil photo barang yang disingkirkan, anggota polisi KKP (tidak kelihat namanya dikarenakan pakai rompi) marah marah terhadap Tim media ini,
“ Kenapa kamu photo, kamu cari cari kesalahan polisiya saya sudah siap dicopot dari tugas saya sambil tangan sebelah kanan memegang pistol yang tergantung dipinggangnya sebelah kanan ? itu Kapolsek saya datang hargailah, kalau mau diambil photonya minta izin dulu dari Kapolsek saya, dan AKP Norman Kapolsek KKP sekupang meminta kartu tanda pers awak media ini, dan perintahkan anak buahnya untuk memoto kartu perss awak media ini.
“ Photo dulu kartu pers nya siapa tau ini bodong, nanti di cek dulu apa benar ini wartawan. (Perintah kapolsek ke anak buahnya), mana surat tugas mu meliput dipelabuhan ini ? dan Saat awak media ini menayakan mengapa bahasa kapolsek seperti itu, AKP Norman mengatakan, jangan banyak bertanya kamu, walaupun kamu wartawan nanti kamu saya lempar kelaut` Ancam AKP Norman Kapolsek KKP Sekupang terhadap tim media ini menakut nakuti supaya tim media ini tidak datang lagi kepelabuhan meliput.
Sampai berita ini di upload, Kapolda kepri belum dapat dikomfirmasi terkait dengan bahasa AKP Norman Kapolsek KKP Sekupang yang diduga menghalangi dan menakut nakuti awak media ini meliput di pelabuhan Sekupang, dan Kepala BC Batu Ampar sampai saat ini belum dapat dikomfirmasi terkait melemahnya pengawasan pihak BC di setiap pelabuhan resmi juga di kargo bandara terlebih dipelabuhan rakyat dan pelabuhan tikus. (ng/rembo)