MEDIATRIAS.COM – Bali United gagal menguasai puncak klasemen sementara Liga 1 2022–2023 setelah di pertandingan terakhir dikalahkan Persis Solo 0-2 (15/9).
Dilansir dari jawapos.com, Jika saat itu Serdadu Tridatu mendapat tiga poin, posisi puncak dalam penguasaan. Madura United yang saat ini berada di puncak sempat terpeleset hanya bermain imbang 0-0 melawan Persija Jakarta (17/9).
Kekalahan oleh Persis juga memutus lima kemenangan berturut-turut Bali United. Menghentikan laju juara bertahan Liga 1 untuk sementara sehingga tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara Liga 1.
Kekecewaan itulah yang bakal dilampiaskan malam ini. Tepatnya ketika Bali United menjamu Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Bali United ingin menang agar bisa mengudeta Madura United untuk sementara dari posisi puncak.
Pelatih Bali United Stefano ’’Teco’’ Cugurra mengatakan, kesempatan untuk menang tidak boleh lepas lagi. Apalagi, anak asuhnya punya waktu yang lama untuk mempersiapkan diri selama jeda kompetisi.
’’Teknik dan taktik sudah kami persiapkan. Pemain juga sudah kerja keras untuk bisa raih hasil positif besok (hari ini),’’ ujarnya.
Teco pun menyadari menang bukan perkara mudah. Persikabo 1973 bukan tim sembarangan. Meski dari sisi kualitas pemain Bali United lebih unggul, bagi dia, sosok pelatih Djadjang Nurdjaman di Persikabo 1973 bisa jadi pembeda.
Menurut Teco, pelatih yang akrab disapa Djanur itu punya segudang pengalaman. Djanur juga pernah mengalahkan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada 2018 lalu ketika masih bersama Persebaya Surabaya.
’’Dia juga pernah pegang banyak klub. Jadi, saya pikir pengalamannya untuk bisa baca pertandingan sangat bagus,’’ jelasnya.
Belum lagi, Bali United tidak bisa tampil dengan kekuatan penuh. Dua pemain inti, Andhika Wijaya dan Brwa Nouri, tidak bisa dimainkan karena terkena akumulasi kartu. Irfan Jaya masih dalam proses pemulihan cedera, sedangkan M. Rahmat juga belum fit 100 persen.
Pelatih Persikabo 1973 Djadjang Nurdjaman menegaskan, absennya sejumlah pemain itu diyakini tidak mengurangi kekuatan Bali United sedikit pun. Skuad inti dan pelapis tim kebanggaan Pulau Dewata itu menurutnya tidak ada bedanya.
’’Semua pemain kelas satu. Beda dengan saya ketika kehilangan satu pemain sudah noleh kanan-kiri, siapa yang akan jadi pengganti,’’ katanya lantas, tersenyum.
Dia juga tidak membantah anak asuhnya kalah kelas dibandingkan pemain Bali United. Walau begitu, hal tersebut tetap tidak menyurutkan semangat Persikabo 1973. ’’Kami tetap bertekad untuk bisa mendapat poin sempurna di sini,’’ harapnya.