MEDIATRIAS.COM – Menteri penanggulangan bencana Nigeria mengatakan banjir yang baru-baru ini terjadi di negaranya telah menjadi bencana “luar biasa”, dan banyak negara bagian tidak siap menghadapinya dengan baik meskipun ada peringatan.
Lebih dari 600 orang meninggal dalam banjir terburuk yang pernah dialami negara Afrika Barat itu dalam satu dekade.
Sekitar 1,3 juta orang telah mengungsi, dan lebih dari 200.000 rumah hancur. Banjir diperkirakan akan berlanjut hingga akhir November mendatang.
Nigeria diketahui terbiasa dengan banjir musiman, tetapi tahun ini jauh lebih buruk dari biasanya.
Pemerintah mengatakan hujan lebat yang tidak biasa dan perubahan iklim yang harus disalahkan.
Para ahli juga mengatakan perencanaan dan infrastruktur yang buruk telah memperburuk kerusakan.
Sejak banjir dimulai pada awal musim panas, sebagian besar lahan pertanian telah hancur.
Ada kekhawatiran tentang meningkatnya penyebaran penyakit, dan pasokan makanan dan bahan bakar juga terganggu.
Dalam konferensi pers pada Minggu (16/10/2022),Menteri urusan kemanusiaan dan manajemen bencana Nigeria, Sadiya Umar Farouk, meminta pemerintah setempat untuk mengevakuasi orang-orang yang tinggal di daerah paling berisiko.
Dia mengatakan pihak berwenang sudah menyediakan makanan dan dukungan lain untuk mereka yang terkena dampak.
Dia menambahkan bahwa meskipun ada “upaya terpadu” dan peringatan dini, banyak pemerintah negara bagian “tidak bersiap” untuk banjir.
Bencana tersebut telah mempengaruhi 27 dari 36 negara bagian Nigeria.
Sebagian dari masalahnya adalah orang-orang kembali ke rumah mereka di dataran banjir setiap tahun setelah permukaan air surut. Banyak yang tidak memiliki sarana untuk pindah.
Badan meteorologi Nigeria telah memperingatkan bahwa banjir dapat berlanjut hingga akhir November di beberapa negara bagian di selatan negara itu, termasuk Anambra, Delta, Rivers, Cross River, dan Bayelsa.
Seperti diketahui, ekonomi Nigeria telah ‘terpukul’ pada tahun lalu, dengan inflasi pada titik tertinggi sepanjang masa dan banyak komunitas berjuang untuk mengatasinya.
Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan bulan lalu bahwa Nigeria termasuk di antara enam negara yang menghadapi risiko tingkat kelaparan yang tinggi.
sumber: Okezone