BATAM,mediatrias.com – Ketika Pemberitaan Masalah arena permainan Gelper di kota Batam menjadi sorotan publik dan menjadi Perbincangan yang cukup teren bagi, ibu-ibu rumah tangga di kota Batam.
Dimana Sekitar beberapa bulan yang lalau dari jajaran polda kepri melalaui kapolresta barelang telah melakukan penertiban seluruh arena permainan Gelper di seluruh kota Batam yang di duga terindikasi dengan judi terbesar.
Berdasarkan data dari pantauan awak media ini, lokasi yang sudah pernah disegel oleh pihak kepolisian Polda Kepri adalah wilayah Batu Ampar lima lokasi yaitu STZ, SlamdunK, MGM, SPZ 1, SPZ 2 dan Indah Zone.
Kemudian wilayah Lubuk Baja ada 13 tempat yaitu Game House 21, CityWalk, City Counter, The Reds, Game Zone Centre, Hollywood Game, Masindo Zone, Golden Game, Three Kingdoms, Nagoya Fantasi, Ocean Game, Sky 88 Game dan DC zone.
Selain itu juga kecamatan Batam Kota terdapat empat lokasi yaitu Taras Zone, Astar zone, Botania 1, Botania 2. Wilayah Batu Aji ada di Komplek Mitra Mall dan Komplek Panindo.
Untuk Wilayah Sei Beduk Lokasi di kampung Aceh, wilayah Sekupang Stc 1 dan Stc 2, Wilayah Sagulung yaitu Top 100, SP Plaza, Pasar Sagulung dan terakhir untuk wilayah Bengkong adalah Shopping Center Bengkong
“Dimana Jumlah gelper yang dilakukan penutupan dan penyegelan pada saat itu total 31 lokasi,”
“yang lebih parahnya lagi,beberapa hari yang lalau melalaui dinas BPM-PTSP Kota Batam yang di pimpin oleh Gustian Riau seluruh pengusaha Gelper di kota batam di undang di kantor pemko di lantai III untuk membahas bagaiman nasib arena permainan gelper kedepannya”.
Dimana pertemuan itu pada hari selasa tanggal 13 desember tahun 2016 dilakukan pada sore hari membahas bagaimana kekompakan para pengusaha untuk saling berkordinasi berdasarkan izin yang di keluarkan oleh dinas BPM-PTSP dengan jumlah 31 titik di kota Batam.
Menurut sumber yang dapat di percaya oleh awak media ini minggu,18 desember 2016 di seputaran nagoya malam ,yang berinensial TS,mengatakan ada empat titik lokasi Gelper yang disinyalir menjadi “prioritaskan oleh dinas BPM-PTSP”, yaitu arena permainan Gelper yang di kelola di pelanet Grup dan ini menjadi pertanyaan besar bagi saya sementara kita buka punya izin kok ,tuturnya.
Dianya juga menambahkan memang kita ,ingin ada sebuah kekompakan dalam menjalankan bisnis,akan tetapi kalau saya perhatikan di kota Batam ini kebanyakan pengusaha banyak mengganggarkan kekuatan dan saling menjatuhkan imbuhnya.
Adanya pertemuan yang dilakukan oleh dinas BPM-PTSP yang di pimpin oleh gustian riau cukup menjadi perhatian kita sebagai pengusaha walaupun sipatnya pertemuan ini adalah internal pengusaha gelper di Kota Batam yang tidak banyak di ketahui oleh publik ungkapnya sambil tersenyum..
Reporter : (*)
Editor :zulham
