NATUNA,MEDIATRIAS.com – Bupati Natuna H.Hamid Rizal merasa sedih dan prihatin mendengar murid SMPN Satu Atap Dusun Segeram Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran barat dalam belajar tampa di dampingi guru hal ini disampaikanya ditempat kediam jalan air tawak ranai darat Kecamatan Bunguran Timur ,Kamis (13/09/2018).
Tokoh Pemuda Kamarul Zamannya terlihat gerah mendengar dan menyaksikan anak anak pesisir di Dusun Segeram Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat itu belajar tanpa guru.
Keprihatinan lelaki setengah baya ini sangat beralasan, mengingat Kabupaten Natuna merupakan prioritas pembangunan bagi Presiden Jokowi.
Kelima pillar pembangunan ditetapkan Presiden ke 7 Indonesia itu. Berada di daerah perbatasan bukanlah keinginan bagi anak anak Natuna. Meski demikian rasa nasionalis dalam dada masih terserat kuat .
Meski Natuna merupakan penyumbang devisa Negara, Namun masyarakatnya masih banyak kekurangan. Apalagi SDM.
Oleh karena itu, program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan terkait Indonesia mengajar menambah nilai plus bagi pemerintahan Jokowi.
Meski program ini, mencederai sebahagian besar tenaga guru PTT, pil pahit itu harus mereka telan.Mengingat para guru yang di perbantukan, baru tamat Sarjana namun telah diangkat jadi PNS.
Sayangnya masyarakat Segeram, mempertanyakan guru mengajar bagi anak anak SMP satu atap di Desa Segeram. Dusun yang dulunya merupakan kota kecil dan kampung tua memang tergolong terisolasi. Sebab selama ini akses ke sana hanya lewat laut. Namun daerah ini sedikit lega karena tahun 2017 lalu.
Dengan adanya TMMD membuka jalur keterisolasian lewat darat. Meski belum bisa dilakukan dengan mulus, namun program ini berdampak positif bagi masyarakat Dusun Segeram.
Desa Segeram dihuni puluhan kepala keluarga, sebab Dusun ini sudah banyak ditinggal masyarakat karena serba kekurangan. Aliran listrik juga tidak ada. Pada hal program listrik masuk desa terus didengungkan.
Memang ada program listrik hybrigh angin tahun 2016, dan dikerjakan awal 2017 .Listrik ini diyakini mampu menerangi Dusun Segeram, sayangnya program dari kementerian daerah tertinggal ini, tinggal kenangan saja, pasalnya listrik hanya jalan 3 bulan, dan sampai kini jadi besi tua .Tidak ada perawatan ataupun niat baik kontraktor, sementara anggaran milyaran rupiah .
Tokoh pemuda Kamarul Zamal, meminta kepada. pemerintah Pusat maupun daerah , siapapun pemangku kebijakan lewat Disdik Natuna, agar segera mengirimkan tenaga guru ke desa Segeram.Sehingga anak anak pesisir ,dapat menerima pendidikan dengan baik.ucapnya di laman Face Book Berita Natuna.
Harus diakui program pemerintah Pusat lewat Kemendikbud, mengangkat sarjana pendidikan. Menjadi PNS untuk ditempatkan di daerah 3 T.(Tertinggal,, Termiskin dan Terluar) harus didukung bersama.
Sayangnya program Indonesia mengajar, tidak sampai ke desa Segeram, yang nota benenya sulit dilalui transportasi.
Lalu timbul pertanyaan.Dimana dan kemana para tamatan SPD diangkat menjadi PNS dan katanya ditempatkan di daerah 3T.
Bupati Natuna Hamid Rizal langsung mengambil sikap.Langkah cepat kepala Daerah ini harus diacungi jempol. ia minta Kepala Dinas Pendidikan agar meninjau Persoalan Tenaga Guru di Dusun Segeram.
Bidang pendidikan merupakan segala bidang penghidupan dalam memilih dan membina hidup sesuai dengan martabat manusia .
Dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan ungkap Hamid .
Bupati sangat sedih melihat dunia pendidikan didaerah segeram belajar tanpa guru , .pada hal di kota banyak tenaga guru yang bisa ditempatkan kesana imbuhnya.
“Saya sudah perintahkan Kadisdikpora Natuna agar memperhatikan hal hal seperti ini”.
Dan saya tidak akan tinggal diam dan meminta daerah mana saja yang kekurangan guru .Jangan ada lagi daerah lain bernasib sama dengan
SMP 1 Atap Dusun Segeram tegasnya.
” Kita mau agar anak-anak disana bisa belajar dengan nyaman dan mendapatkan ilmu dengan baik, pungkasnya.
Reporter : (Hendra)
Editor :Zulham.