SIMALUNGUN mediatrias.com – Dalam penggunaan Dana Desa Nagori Dolok Melangir Kecamatan Batu Nanggar Kab Simalungun diduga fiktif. Terlihat ada kejanggalan dalam penggunaan/pengelolaan dan pengerjaan dana desa tersebut, kepala Desa Ahmad Khoiruddin Lubis terkesan menghindar dan seolah tidak ingin bertemu dengan awak media ketika akan dikonfirmasi.
Diketahui Nagori/desa tersebut berada di lingkungan HGU perkebunan dan juga seorang karyawan di PT Bridgestone yang kemungkinan besar tunduk dan patuh terhadap peraturan perusahaan PMA asal Negeri Sakura.
Akibat ulah Pangulu (kades) Negara dirugikan sebesar Rp 567.000.000,- (lima ratus enam puluh tuju juta rupiah),hal ini terungkap ketika adanya laporan warga bernama Dani bersungut- sungut bahwa Pangulu terkesan pilih kasih terhadap warga.
Dana desa tahun 2016 seluruhnya dialokasikan untuk pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dengan mengadakan pelatihan, tetapi ada dugaan sebagian bukan warga sini yang dilatih, Kuat dugaan pengerjaan pemberdayaan dana desa fiktif.
“Gak masuk akal pelatihannya pak, beberapa orang bukan warga desa sini yang dilatih”, pungkasnya.
Saat awak media menyambangi kantor pangulu senin (3/4) yang dapat dikonfirmasi hanya sekdes dan kepala urusan (kaur) pemerintahan.
“sudah banyak koran disini pak, itu tadi wartawan juga mau nanya kades, tetapi beliau tidak ada, tadi pagi kades pergi rapat dikantor PT bridgestone” terangnya.
Ketika ditanya mengenai adanya laporan masyarakat mengenai dana desa ada dugaan fiktif saat mengadakan pelatihan pemberdayaan masyarakat, sekdes nila welastri menjawab ” kemarin saat warga melakukan pelatihan jahit menjahit kita menyiapkan 20 mesin jahit. Mesin jahit itu kita sewa dari orang dan 2 buah mesin jahit kita beli dengan harga 2 juta. Belum lagi makan, transport peserta harus kita berikan. Total keseluruhan acara tersebut menghabiskan biaya Rp 150.000.000. Untuk uang makan dan transport peserta pelatihan Rp 50.000.000. Sembari tersenyum sekdes memperlihatkan mesin jahit 2 unit.
Sangat menyedihkan sekali ketika ada Kepala Desa yang menghambur hamburkan duit negara. Program pelatihan jahit menjahit menghabiskan biaya sampai 150 juta tetapi hasil dari pengerjaan tersebut tidak bermanfaat bagi kemajuan prinsip pembangunan ekonomi desa.
Demikian halnya saat Camat Batu Nanggar Zaena Sembiring dikonfirmasi rabu ( 5/4) menjelaskan ” proses pengerjaan pelatihan yang diadakan kades hanya sekali saya kontrol, Saat itu saya heran kenapa pelatihan tata rias yang diselenggarakan. Saya sempat berfikir apakah yang menghadiri pelatihan warga dolok melangir 1 atau bukan?, Bisa saja kan orang lain dipanggil untuk meramaikan pelatihan” terangnya.
Lanjutnya “mengenai dana pelatihan jahit menjahit sampai Rp 150 juta saya tidak mengetahui, Nanti akan saya periksa kasi PMN apakah dana tersebut dalam pengerjaan kemarin ada unsur Mark up atau fiktif”, Terangnya.
Ketika pangulu dihubungi melalui seluler atau pesan singkat yang di kirimkan Ahmad khoiruddin tidak juga menjawab lewat HPnya dan tidak juga memberikan balasan pesan singkat yang di kirimkan sampai berita ini di layangkan.
Reporter : Hs
Editor :zulham