BINTAN,mediatrias.com – Bukan menjadi rahasia umum lagi tentang minyak hitam, pasalnya pantai di sepanjang Desa Berakit, Kecamatan Teluk sebong masih dikotori limbah minyak hitam (sludge oil), meskipun musim Angin Utara sudah lewat dari wilayah Bintan, tampaknya sudah menjadi langganan, Minggu (9/4/2017).
Salah seorang warga Berakit Arul mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi tiap tahun, sejak bulan Januari lalu. Limbah yang sedikit demi sedikit naik ke pantai semakin mengotori wilayah penuh pasir putih, kini hanya minyak hitam yang terlihat.
“Kalau kami warga dan nelayan kadang kami bersihkan, namun datang-datang terus kan minyak limbah ini. Kalau penanganan dari pemerintah belum ada, makanya hingga saat ini masih banyak,” kata dia.
Masih kata Arul, penyebaran minyah hitam tidak hanya di pantai saja. Limbah tersebut juga terdapat pada radius 1 kilometer menuju laut. hal ini terlihat dari karang dan jaring nelayan yang kerap terkena limbah minyak.
“Kadang tuh air laut terlihat berminyak, jadi ikan-ikan di pinggir pun dah susah nak dapat,” ungkapnya.
Rudi, salah seorang pengunjung mengatakan kondisi pantai yang terkena limbah terasa bau menyengat. Kemudian limbah minyak yang mengenai sendal dan celana juga susah dihilangkan.
“Kalau kami lihat ya hampir di sepanjang pantai ada. Sandal saya juga lengket kena minyak,” terang Rudi.
Reporter : (jo)
Editor :zulham