BATAM,mediatrias.com – Sepertinya Beras kini menjadi barang langka di Batam khususnya, terbukti banyak kapal yang ditangkap oleh pihak terkait, senada dengan hal itu awak media menyambangi kantor DPRD kota Batam yang mana berdasarkan komisi terkait Bapak Yudi Kurnain bersedia untuk dikonfirmasi.
Dimana Kapal PLS BATAM GT.J 25 NO.881 PPM bermuatan puluhan ton beras impor dari luar negeri ditahan Pelabuhan Sekupang, Batam yang mana saat ini dalam pengawasan Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Kantor Pelayanan Umum (KPU) Bea Cukai Tipe B Batam.
Ketika di wawancara awak media dengan KOMISI II DPRD Kota Batam, puluhan ton beras impor yang diangkut kedua kapal tersebut dikemas rapi menggunakan kardus bekas barang elektronik. Cara ini diduga sengaja digunakan pemilik barang agar terhindar dari razia petugas.
Namun Penyelundupan puluhan ton beras tersebut tercium jajaran Bakamla yang melakukan operasi di perairan Kepri. Mereka memeriksa barang muatan dan mendapati ratusan karung beras berbagai merek.
Beras-beras itu, kata sumber di Pelabuhan Beton Sekupang, dikemas menggunakan valet kayu lalu dibungkus dengan kardus bekas barang elektronik. “Ini modus yang digunakan pemilik barang untuk mengelabui petugas,”
Yudi terperangah karena penyelundupan beras impor itu tidak lazim dari biasanya. “Sepintas dilihat, itu barang elektronik. Tapi setelah saya periksa, isinya ternyata beras ukuran 25 kilogram,” kata Yudi usai bertemu pimpinan Bea Cukai Batam membahas masuknya 35 ton beras itu di kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam.
Sangat lemahnya pengawasan dan pemeriksaan oleh petugas, khususnya Bea Cukai Batam terhadap barang-barang impor yang masuk melalui jalur di wilayah FTZ Batam.
Pihaknya menduga, beras tersebut milik pengusaha beras di Batam. Pengusaha itu, kata Yudi, diduga memanfaatkan kegiatan penyelundupan.
Yudi juga menegaskan belum bisa mengomentari lebih luas lagi dikarenakan beliau mengatakan hasil pertemuan nya dengan Ryan dan slamet Kasi pengawasan dan Penindakan belum ada laporan kepada pihak Bea Cukai sehingga masih menunggu konfirmasi selanjutnya.(rs)