BATAM mediatrias.com – Minggu bertambah bulan dan Bertambah tahun gemerlap dunia malam tempat hiburan diskotik Newton cukup banyak memakan korban yang operdosis rata-rata yang menjadi korban adalah seorang wanita baik di VIP atau lantai lima Hol diskotiq tempat pengunjung dunia malam yang mengkonsumsi narkoba berbagai jenis merek dimana obat narkoba tersebut sangat mudah di beli kepada para agen atau cukong.
Begitu Banyak korban yang meninggal dunia akibat operdosis mengkomsumsi jenis obat exstasi di sebuah tempat hiburan malam diskotiq planet newton dan diskotik pelanet tiga,taksatupun para pengelola diskotik di kota batam ini di jadikan tersangka oleh jajaran ditres polresta barelang atau polda kepri .
Ketika Peredaran narkoba di kota Batam setiap tahunya selalau meningkat terus,hingga pihak BNN Pusat menargetkan pemberantasan Peredaran Narkoba sampai ke akar-akarnya,namun apa yang dilakukan oleh BNN Propinsi kepri sampai saat ini untuk pemberantasan peredaran narkoba di dalam diskotiq panet newton ,palnet 3 dan satu belum membuahkan hasil yang oktimal di harapkan masyarkat Batam.
Bila dibiarkan terus menerus sangatlah menghawatirkan, untuk generasi muda yang akan datang di Provinsi Kepri ini, ketika para anak-anak di bawah umur sudah cukup paham dan menikmati penggunaan narkoba tersebut
Menurut keterangan yang di himpun oleh awak media ini dilapangan sebut saja lilik menjelaskan kepada wartaindonesianews.com sudah sering sekali mas orang OD di diskotik newton,Pelanet tiga tapi mengapa para penegak hukum masih tidak melakukan tindakan tegas terhadap pemilik diskotiq ya.
Kalau saya masuk kedalam diskotiq mas,bisa saja setiap malam tetapi saya masuk kedalam diskotiq bukan untuk on atau menekan obat yang mematikan itu.saya hanya melakukan investigasi kedalam berdasarkan intruksi ketua Umum saya dari Lembaga DPP NGO KAT dan HAM (Komite Anti Tarfficking dan Hak Azasi Manusia).
Masih Kata lili bahwa hasil investigasi saya dilapangan cukup serius para pengunjung diskotik newton yang menggunakan narkoba di dalam,Bahkan anak-anak dibawah umur juga bertaburan menikmati alunan musik yang membuat banyak orang sampai melayang-layang saya lihat.
Padahal mas, BNN Pusat yang di pimpin pak Buas sangat serius memberantas peredaran narkoba baik lintas negara ataupun di tempat-tempat hiburan malam di jakarta namun yang anehnya kok di batam ini,para bandar narkoba jenis exstasi di biarkan saja oleh aparat penegak hukumnya jelasnya”.
apakah penegak hukum di lingkungan BNN Keperi dan jajaran Dit narkoba polda kepri sudah tutup mata terhadap peredaran narkoba yang dilakukan oleh bandar -bandar di dalam diskotik newton dan planet grup,melik salah satu pengusaha terkenal di kota Batam tersebut.
Melanindak lanjuti berita sebelumnya bahwa ,Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian menegaskan tidak akan menolerir peredaran narkoba di wilayah Kepri yang bisa menghancurkan generasi bangsa. Hal tersebut ditegaskan usai mendengarkan pemaparan Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolri di Graha Kepri Batam, Kamis (18/2/2016).
“Menurutnya Perintah Menkopolhukam sudah jelas. Tidak ada toleransi bagi narkoba, jadi kami akan melaksanakannya. Kamu tidak mau dibilang bodoh kalau tidak melaksanakannya,” kata Sam.
Kemungkinan Dalam beberapa hari terakhir polisi gencar melakukan upaya pemberantasan peredaran narkoba di Kepri, khususnya Kota Batam. Ia tegaskan akan membasmi habis seluruh peredaran narkoba di wilayah hukum Polda Kepri. Hal tersebut sebagai salah satu upaya kepolisian agar korban penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bisa ditekan.
“kata kapolda ia, juga sudah tekankan kepada seluruh jajaran agar tidak ada satupun yang terjaring dalam operasi sebagai pengguna, pengedar, bandar, atau pembeking narkoba,” katanya.
Begitu juga kata Luhut menegaskan bahwa Indonesia tidak dapat diatur oleh premanisme dalam bentuk apapun. Terkait pernyataan Menko Polhukam, Kapolri juga mendukung dengan menegaskan bahwa Polri tidak akan tinggal diam jika ada tindakan premanisme meski di backing oleh aparat. Pemerintah tidak ingin premanisme memberikan rasa tidak aman pada iklim investasi di Indonesia.
“Namun pantauan awak media ini dilapangan bahwa ucapan kapolda kepri yang sudah menegaskan jajarannya untuk menindak peredaran narkoba jenis extasi di dalam sebuah diskotiq planet newton dua dan tiga itu hanyalah sekedar ucapan saja” tidak seperti apa yang kita lihat dilapangan ketika diskotik newton dan lainnya bergentayangan memasarkan jenis obat yang mematikan itu.
Komentar dari bebrapa citizen di batam melalui grup WAJAH KEPRI diminta kapolda benar2 serius memberantas peredaraan narkoba baik di kalngan masyarkat maupun di dalam tempat hiburan malam diskotiq jelas citizen.
“lebih anehnya lagi bahwa diskotik ini diduga dapat izin keramaian dari intelkam polresta baik dir intelkam polda kepri menghindari keributan yang terjadi di dalam diskotik,namun pihak pengelola diskotiq ,sudah melanggar izin waktu tutup yang di berikan pemerintah kota Batam” yang seharusnya tutu jam 03.30 wib jam 08 00 wib diskotik masih juga beroprasi musiknya” .(*)