mediatrias.com BINTAN– Kesal bercampur kecewa, Puluhan warga Kampung Lingkar Wacopek, Batu 20 mendatangi Kantor Kelurahan Gunung Lengkuas untuk menuntut pengembalian dana pembelian beras bagi masyarakat miskin (raskin), Selasa (2/8).
Pasalnya, raskin yang dibeli oleh warga sebesar Rp 1.600 per Kilogram (Kg) itu kualitasnya sangat buruk dan tidak layak dikonsumsi.
“Beras yang kita beli banyak kutunya dan berdebu. Bahkan ketika dimasak warnanya merah kehitam-hitaman. Sehingga tak layak untuk kita konsumsi,” ujar Rusdi, salah satu warga setempat yang mengembalikan raskin ke Kantor Kelurahan Gunung Lengkuas.
Hampir seluruh warga di Kelurahan Gunung Lengkuas yang mendapatkannya juga ikut mengembalikan raskin serta meminta uang pembeliannya kembali.
Dikawatirkan jika raskin itu tetap dikonsumsi, konsumennya akan mengalami beragam penyakit. Sebab kondisi raskin itu sudah buruk baik dari segi bentuk, warnanya maupun aromanya seperti beras tak layak.konsumsi.
Plt Lurah Gunung Lengkuas, Ivan Golar Ryadi berdalih jika permasalahan ini bukan disebabkan oleh kesalahan maupun kelalaian pihak kelurahan melainkan tanggungjawab penuh dari Bulog.
pasalnya yang mendistribusikan raskin itu kewenangan dari Bulog sedangkan pihak kelurahan hanya sebatas tempat penyaluran dan penjualan raskin kepada warga yang terdata sebagai Rumah Tangga Miskin (RTM).
“Kita hanya salurkan atau menjual raskin kepada 168 RTM. Terkait kualitas beras bukan kewenangan kita, tanyakan saja sama Bulog,” sebutnya.
Raskin yang didistribusikan Bulog kepada kelurahan ini tiap bulannya sebanyak 224 karung dengan rincian perkarungnya untuk raskin yang dialokasikan dari APBN sebanyak 15 Kg dan dari APBD Bintan sebanyak 5 Kg. Jadi masing-masing RTM mendapatkan kapasitas untuk pembelian raskin sebanyak 20 Kg perbulannya.
“Tak mungkin raskin itu kita cek satu persatu. Jadi kita serahkan semuanya kepada masing-masing RT. Kita juga sudah menyarankan agar raskin yang bermasalah dikembalikan langsung ke kelurahan dan akan diganti dengan yang baru oleh Bulog,” ucapnya.
Sementara Petugas Bulog Tanjungpinang, Sudirman mengaku tidak mengetahui penyebab buruknya kualitas raskin yang didistribusikan. Namun ia berjanji akan menggantikan raskin yang tak layak dikonsumsi itu dengan yang baru.
“Maaf pak saya tak bisa jawab penyebab kualitas raskin itu buruk. Kalau mau ke kantor saja bisa kita bicarakan. Saya janji pak untuk menggantinya dengan yang baru,” janjinya.(jo)