BATAM,mediatrias.com – Tidak berbeda dari sebelum nya tuntutan dari masyarakat yang peduli terhadap kenaikan listrik ini,hanya kali ini pendemo membawa keranda mayat yang bertuliskan “gubernur NB”
Berapa kelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPLI) diantaranya terdapat unsur intelektual dan mahasiswa adalah SBSI KEPRI, P4WB, PATEN, IMM, BEM STAIN IBNU SINA melakukan aksi damai menuntut rencana kenaikan tarif listrik sebanyak 45,4 persen di kaji lebih dalam di depan Kantor DPRD Batam, Jumat (17/03/2017)
Keranda juga turut ditandu dan spanduk yang berisikan penolakan tarif dasar listrik Bright PLN Batam, ratusan massa tersebut datang ke kantor DPRD Kota Batam dengan orasi yang penuh haru yang mana in adalah sebuah seruan masyarakat yang tertindas oleh wakil nya sendiri, ungkap Santo Lubis yang merupakan perwakilan dari sbsi kepri pimpinan Mucktar Pakpahan
Said Dahlawi mengatakan bahwa kenaikan TDL sebanyak 45,4 persen tersebut sangat merugikan masyarakat Batam dan meminta Gubernur dan DPRD Provinsi Kepri melakukan pengkajian ulang terkait TDL.
Menurut Said keputusan ini premature dan sepihak kami menuntut Gubernur Kepri untuk tidak mengambil keputusan sebelum memperhatikan ekonomi masyarakat Batam,” ucap Said Dahlawi
Said menambahkan juga meminta agar perwakilan masyarakat dilibatkan dalam pengkajian kenaikan tarif dasar listrik Batam.ungkap nya lagi “Selain itu kami juga meminta Bright PLN Batam segera melakukan pemerataan kelistrikan di pulau-pulau dan daerah lainnya di Batam, kalau tarifnya masih berbeda kami anggap ini merupakan sebuah diskriminasi,” lanjutnya.
Berdasarkan kajian yang sudah berpuluh tahun indonesia merdeka kenaikan TDL sebesar 45,4 persen baru pertama kali terjadi di Indonesia dan besaran tarif tersebut sangat tidak sesuai dengan ekonomi pada masa paceklik ini, tegas said lagi.
Reporter : rs
Editor :zulham