BINTAN,mediatrias.com – Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) Kabupaten Bintan mendapati terumbu karang yang berada di perairan Kabupaten Bintan mengalami pemutihan atau kerusakan (coral bleaching) sebesar 12 persen, jumat (21/10/2016).
kerusakan terumbu karang kemungkinan besar disebabkan oleh gangguan lingkungan dan naiknya suhu permukaan air laut alias pancaroba yang tidak menentu.
“Hasil monitoring kita dalam beberapa bulan ini di perairan Bintan. didapati adanya kerusakan pada terumbu karang sebesar 12 persen,” ujar Sarvidin,Penanggung Jawab Coral Reef Rehabilitation and Management Program COREMAP-CTI Kabupaten Bintan, belum lama ini.
masih ujar dia, dalam menjalankan program COREMAP-CTI di Kabupaten Bintan, ia melakukan monitoring secara rutin tiap bulannya dengan menyelam ke beberapa titik perairan.
Seperti diPerairan Pantai Trikora, Desa Berakit, Kawasan Wisata Lagoi, Desa Mapur, Pulau Beralas Pasir, Pulau Penyusuk, Kelurahan Kawal, dan Desa Pengudang.
“Hasilnya, didapati sebagian besar terumbu karang mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan sekitar dan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Sebab terumbu karang hanya dapat hidup dalam batas toleransi suhu berkisar dari 20-30 derajat celsius dan juga tergantung dari penyesuaian serta daya tahan terhadap suhu air laut rata-rata daerah dimana terumbu karang itu hidup,” Tambah dia lagi.
Sementar itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bintan, Elizar Juned membenarkan adanya pemutihan terumbu karang di beberapa titik perairan. Namun penyebabnya bukan dikarenakan kegiatan yang dilakukan manusia melainkan Murni dari kenaikan suhu permukaan air laut.
“Awal April dan Mei pasti cuaca ekstrim akan melanda Bintan sehingga banyak terumbu karang yang rusak. Namun dalam tiga atau empat bulan kedepan, terumbu karang pasti pulih kembali,” jelas Elizar.
Reporter : (jo)
Editor : zulham