mediatrias.com, BATAM – Sepertiny Kepemimpinan Walikota Batam Rudi belum menunjukkan adanya perbaikan dibidang pendidikan khususnya praktek pungutan yang selama ini semakin merajalela bahkan membebani para orang tua murid.Walikota Batam dalam program kerja utamanya terlihat lebih fokus di bidang “penggusuran para pedagang kaki lima yang saat ini gencar-gencarnya di laksanakan”.sementara pungutan untuk dunia pendidikan anak-anak terbiarkan.
Dimana pantauan awak media ini di Golden View Hotel ,sabtu (28/04/2016) SMA Negeri 14 melaksanakan acara perpisahan dengan tema “Memantapkan jati diri,meraih prestasi,menggapai masa depan yang cemerlang” Tentu dalam kegiatan acara perpisahan tersebut antara guru dan murid sangat membingungkan orang tua murid dengan acara kian sederhana menghabiskan anggaran mencapai ratusan juta rupiah.
“Menurut salah satau orang tua murit,Kami sangat kecewa kepada Walikota Batam maupun kepada kepala Dinas Pendidikan terkait acara perpisahan di Golden View memungut biaya sebesar Rp 1.400.000/siswa,padahal acaranya cukup sederhana.Kalau di hitung-hitung dari jumlah keseluruhan murid kelas III SMA Negeri 14,mencapai 130 siswa,jika dikalikan 1.400.000,-nilai uangnya tidak tanggung-tanggung.Pada hal acara perpisahan tersebut pengeluarannya hanya biaya untuk makanan saja ,itupun “makan prasmanan”,jelasnya narasumber yang meminta namanya di rahasiakan.
Kalau saya di suru menghitung pengeluaran dengan cara mate-matika itu gampang ,apalagi saya buka usaha warung makan ,tinggal menghitung 130 orang x 10.000,karena makannya dengan prasmanan (mengambil sendiri).Kenapa kami para orang tua murid tidak mau komplain…yang terjadi selama inikan jika orang tua murid keras imbasnya pada anak-anak,makanya kami biarkan meski menyakitkan hati.Kalau menurut saya patutnya Walikota Batam bijaksana dan memberikan surat edaran dan himbauan pada Dinas pendidikan kota Batam terkait larangan pungutan-pungutan yang dianggap terlalu membebani orang tua murid.Kami juga tidak tahu kemana saja aliran dana tersebut di storkan,tidak mungkin kepala sekolah berani melakukan seperti ini kalau tidak ada dukungan dari pimpinannya,jelasnya kembali.
Ketika di konfirmasi media ini salah seorang staf Golden View, hari Saptu (28/04/2016) mengatakan “Untuk kegiatan acara perpisahan sekolah di Batam yang menggunakan ruang “VIB ROOM B” biayanya di gratiskan.Terkecuali makanan dan minuman yang mereka pesan baru kita bebankan biayanya pada panitia pelaksana acara tersebut,jelasnya pada media ini.
Mujid kepala sekolah SMA Negeri 14 saat di datangi media ini tidak ada di sekolah (02/05/2016) ketika di hubungi melalui ponsel seluler genggamnya mengatakan “Mohon maaf pak dana tersebut bukan hanya untuk uang perpisahan,tetapi sudah termasuk dengan uang pemantapan selama kelas 3 sampai ujian nasional,ungkapnya
Saat media ini kembali mempertanyakan berapa biaya uang pemantapan yang di bebankan untuk masing-masing siswa serta berapa anggaran yang di habiskan dalam acara perpisahan pada hari Saptu (28/4/2016) dianya memilih bungkam.(s/zul)