mediatrias.com BATAM – Sungguh Miris melihat nasib Azman (23) warga Pulau Labu Kelurahan Pulau Air Kecamatan Bulang disinyalir menjadi “korban” pendidikan Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Batam. Kondisinya saat difoto di rumah orang tuanya pada Jumat (19/8) pukul 05.00 tengah diikat ke dua kaki dan tangannya dan di zikiri oleh puluhan warga Pulau Labu.
Ayah kandungnya, Rahmat mengatakan ini sudah hari ke lima anaknya dengan kondisi demikian jika tidak diikat Azman akan berontak dan telanjang bulat.
Berdasarkan keterangan Pak Rahmat ayah kandung Azman, pada lima hari yang lalu Azman pulang ke rumah di Pulau Labu, terlihat kondisi anaknya yang aneh lain dari biasa dengan berbicara dan mengoceh sendiri kemudian ditanya perihal kondisi anaknya kepada pihak ADI dijawab Ustad Fadli, “itu kesurupan dan biasa terjadi di kampus ADI”Menurut Pak Mahdi Ketua RW Pulau Labu, ini bukan kesurupan diyakini ini gangguan kejiwaan.
Perlu diketahui, bahwa Azman merupakan mahasiswa angkatan pertama bersama 30 rekan lainnya yang baru sekitar dua minggu menempuh pendidikan da’wah yang diselenggarakan oleh ADI tanpa dipungut biaya alias gratis tapi wajib tinggal di kampus yang menumpang di Pondok Pesantren An Ni’mah Dapur 12 Sagulung.
Menurut Ketua LSM Barelang Yusril Koto, disinyalir terjadi kegiatan malpraktik dosen mengajar yang memporsir sehingga memori otak Azman tidak mampu menampung muatan bahan ajaran dan menjadi lelah hingga mengganggu kejiwaan.
Menurut Ketua LSM Barelang Yusril Koto merasa geram mendengar jawaban Abdul Rahman pengelola kampus ADI saat ditanya lewat ponsel soal kondisi Azman “biasa disini kesurupan tuh”
Pak Rahmat menyesalkan hingga saat ini pihak ADi tidak peduli terhadap kondisi anaknya padahal sebelum masuk menjadi mahasiswa di kampus itu merupakan anak yang sehat dan energik. Untuk itu besok Sabtu (20/8) bersama warga akan membawa Azman ke kampus ADi untuk meminta tanggung jawab pihak pengelola kampus.
Ketua LSM Barelang Yusril Koto berharap pihak terkait mengecek kampus Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Batam apakah termasuk perguruan tinggi yang layak dan mempunyai legalitas termasuk kompentensi dosen pengajar dan program kurikulumnya.(red)