SIMALUNGUN,mediatrias.com – Program peningkatan jalan atau pengaspalan jalan penghubung desa (Nagori di simalungun) menjadi mimpi indah setiap penduduk desa yang selalu merindukan jalan beraspal, salah satunya adalah desa totap majawa kecamatan tanah jawa kabupaten simalungun.
Salah seorang warga setempat saat di temui awak media yang secara kebetulan melintas di ruas jalan yang sedang di perbaiki menunjukan rasa bangganya terhadap desa yang saat ini me dapat jatah perbaikan jalan, ” lumayan la pak, jalan kami sudah mulai bagus, jadi sekarang kami sudah lega dengan perbaikan jalan ini di daerah kami, berarti jalan didesa kami sudah mukus”, katanya dengan bangga.
Terlihat dalam papan pelasanaan proyek yang bernilai Rp 992.430.059, 90 (sebilan ratus sembilan puluh dua juta empar ratus tigapuluh ribu limapuluh sembilan 90/100 rupiah), angka yang sangat pantastis untuk menggelabui pengerjaan, tampa terlihat volume panjang kali lebarnya.
penelusuran awak media ini di lokasi, menemukan kejanggalan dengan pemasakan bahan (batu) yang seharusnya di gunakan, terlihat pengunaan batu padas (batu kali) masih banyak di pakai di sepanjang jalan yang akan di bangun, hal ini menjadi pertanyaan besar, apakah bahan berupa batu padas masuk dalam kategori penggunaan standar pemakayan bahan material jalan.
Menurut Rudi dari LSM Republik coruption watch (RCW) menduduga kuat, pengerjaan proyek ini terindikasi ada permainan dalam penggunaan bahan yang seharusnya.
” Kami menduga kuat, pengerjaan ini mengunakan bahan batu padas untuk meraup keuntungan yang lebih besar, terlihat sepnajang jalan batu padas sangat banyak di gunakan, berarti pihak rekanan dan pengawas dari dinas pekerjaan umum seolah sudah ada konspirasi busuk”, jawabnya menyelidik.
Ditempat terpisah, salah seorang pekerja yang segaja di temui awak media untuk di mintao keterangan mengatakan, “pemborongnya tidak ada datang pak!” Jawabnya dengan nada menutupi keberadaan pihak pelaksana proyek.
Saat awak media menanyakan pengawas dari dinas pekerjaan umum (PU) kabupaten simalungun mereka juga seolah sudah terlatih untuk berbohong menutupi pengawasan yang seharusnya ada di tempat.
“Ngak kenal aku pak sama pengawasnya, akupun baru dua hari kerja di sini”, jawabnya dengan nada ketus. Untuk menindak lanjuti informasi, sampai berita ini di layangkan pihak kepala dinas pekerjaan umum belum dapat di komfirmasi terkait proyek peningkatan jalan jurusan totap majawa kampung tengkolan kecamatan tanah jawa.
Reporter : (Hd)
Editor :zulham