mediatrias.com BATAM – Sejak dilakukannya audit di kantor BP Batam hingga berbulan-bulan ternyata menimbulkan pelayanan publik jadi Stagnan.Banyak masyarakat,pengusaha maupun investor mengeluhkan tidak dapat melakukan pengurusan perpanjangan dokumen maupun perpanjangan pembayaran UWTO.
Sampai saat ini ,Kebijakan yang diambilalih 7 (tujuh) pejabat baru di kantor BP Batam fungsi dan peranannya patut di pertanyakan? tentu saja sampai kini masih menuai polemik .Salah satu pengusaha berinisial TS mempertanyakan ” Apa kriteria yang bisa dilakukan BP Batam mengenai perpanjangan UWTO ,pembayaran baru UWTO, Validasi yang telah dibayarkan tidak dapat diteruskan.Setiap kita bertanya diruang kerja BP Batam lantai 2 (dua ) pejabat selalu mengatakan ” belum ada intruksi dari Deputi 3 (tiga ) itu-itu terus jawaban yang dilontarkannya.
Mungkin pelayanan di kantor BP Batam masih bersifat Stagnan sampai sekarang ini,tentu sangat berdampak buruk bagi dunia pengusaha ,menimbulkan keraguan dan bertanya bagaimana untuk kedepannya,pengurusan dokumen maupun pembayaran UWTO saja sampai sekarang masih tidak bisa dilakukan di BP Batam tegasnya.
Menurut saya setiap adanya temuan atau hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK),bila ditemukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang/jabatan supaya ditindaklanjuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan diproses secara hukum tanpa tebang pilih.
Seharusnya Kalau audit yang bersifat hanya untuk sekedar mengetahui kecurangan maupun pelanggaran hukum di BP Batam tanpa ditindaklanjuti melalui proses hukum tentu pejabat manapun tidak akan pernah mendapatkan efek jera.Bila perlu dilakukan audit terkait harta kekayaan milik pribadi para pejabat di BP Batam mulai dari tingkat Kasubdit ,Dir Lahan,Deputi lahan hingga kepada Kepala BP Batam Bapak Mustofa Wijaya,karena selama ini mereka kerap dituding lebih besar menerima fee dari para sipengusaha dibanding pembayaran secara resmi direkening BP Batam.
Akibat ulah mereka pengurusan dokumen maupun pembayaran UWTO di BP Batam menjadi Stagnan dan tidak tahu sampai kapan harus berakhir,ungkapnya lagi.(ss/zul)