BATAM – Batam kembali meraih prestasi gemilang dalam penanganan stunting di Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini terlihat dalam penilaian kinerja stunting tahun 2022.
Walhasil upaya kolaboratif yang luar biasa tersebut membuat Kota Batam berhasil mempertahankan gelarnya sebagai kota terbaik dalam penanganan masalah stunting yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hal ini terungkap dalam temu kerja Tim Penanganan Stunting di Kabupaten Benyuasin, Sumatera Selatan, Senin (3/7/2023).
Atas pencapaian tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Nuryanto S.H., M.H. mengapresiasikan dan mengucapkan selamat atas penghargaan yang telah diraih Kota Batam. Dan berharap apa yang sudah dicapai tersebut, bisa semakin dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Saya mewakili DPRD Kota Batam mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota Batam atas penghargaan yang sudah diraih. Dan kinerja ini, kiranya dapat dipertahankan bahkan terus ditingkatkan penanganan masalah stunting di Kota Batam dapat dilaksanakan dengan integrasi dan kolaborasi ya baik,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bahwa upaya kita bersama dalam penanganan stunting terus membuahkan hasil yang positif. Ini menunjukkan komitmen dan kerjasama yang solid dalam melindungi generasi muda Kota Batam,” ujarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Batam telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya.
Beberapa langkah yang diambil meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, pemberian makanan bergizi pada balita, dan pembinaan serta pelatihan bagi kader Posyandu dan kader kelurahan siaga.
“Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pencegahan stunting menjadi prioritas utama pemerintah. Kerja sama erat antara berbagai pihak terkait telah berhasil memperkuat langkah-langkah pencegahan stunting dan memberikan hasil yang sangat positif,” ucapnya.
Melalui kerjasama yang solid dan inisiatif yang berkelanjutan, diharapkan stunting dapat dikurangi secara signifikan, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan potensi maksimal, menjadi generasi penerus yang tangguh dan berkualitas.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Batam untuk Bersama-sama gerakan penanganan stunting. Dengan kerja sama kita semua, kita dapat mengurangi angka stunting dan memberikan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang,” tutupnya.
Adapun hasil penilaian kinerja lokus stunting tahun 2022 di Kepri sebagai berikut :
a. Peringkat I : Kota Batam
b. Peringkat II : Kabupaten Bintan
c. Peringkat III : Kabupaten Natuna
d. Peringkat IV : Kabupaten Karimun
e. Peringkat V : Kabupaten Lingga
f. Peringkat VI : Kota Tanjungpinang
g. Peringkat VII : Kabupaten Kepulauan Anambas.
(sumber: detaknews)