BATAM,mediatrias.com – Sepertinya di hari Lebaran kedua para penggiat yang akan haus hiburan malam, bersekala internasional tidak luput di buru pengunjung di Pelanet Discotiqoe ,maupun diskotiq Facipik Batam terus beraktifitas. Bahkan aktifitasnya sepertinya tak mengenal waktu demi waktu walaupun situasi masih keadaan suasana lebaran.
Dimana pantauan awak media ini ketika melihat kerumunan wanita penghibur yang sedang bersiap-siap untuk masuk kedalam diskotik ,Namun tempat hiburan malam ini adalah Salah satu mata rantai perputaran barang terlarang ” Narkoba ” di Batam adalah kerap menjadi ofjekpital wisata hiburan malam. Adapun Aktivitas di tempat itu, seakan tak pernah mati seperti hari ketemu hari,bulan ketemu bulan dan tahun ketemu tahun selalau ramai di kunjungi pengunjung.
Bila kita melihat Kawasan Jodoh, serta nagoya dan Batu Ampar, salah satu contoh tempat hiburan wisata malam yang kocak atau tidak tabu lagi,kalau Pelanet Discotiqoe, dan diskotik Facipik satu tempat hiburan malam yang terus mengembangkan sayapnya, bisa di katakan tempat hiburan yang terbesar di kota Batam. Terlihat di setiap lokasi hiburan malam rentan terhadap kejahatan trafficking atau pengguna “narkoba”, serta wanita belia berusia muda-muda atau anak ABG, bahkan anak – anak baru gede ( ABG red ).
Disinyalir, Dugaan kegiatan wanita muda dengan label publik relation atau lebih keren disapa pengunjung dengan sebutan PR ini direkrut secara ilegal. Siapapun yang ingin bergabung untuk menjalani aktifitas pekerjaan di tempat hiburan itu dilakukan secara tidak resmi. Namun, eksistensi mereka untuk menghasilkan uang dengan menjual jasa itu mendapat pengawasan penuh managemen Planet.
Jadi puluhan pekerja yang dituntut berpakaian seksi untuk meningkatkan libido pengunjung ini tetap tenang dalam menjalankan aktifitasnya setiap malam.
Bahkan, dari puluhan wanita-wanita cantik yang menghiasi ruang remang – remang pelanet jodoh atau newton ini masih banyak anak baru gede, alias di bawah umur.
“Silahkan pilih. Kalau ada masalah, ajukan komplain,” ujar salah seorang karyawan yang berdiri di depan ruangan khusus untuk dijadikan tempat berkumpulnya para cewek penghibur tepatnya di lantai V Pelanet yang di duga di datangkan dari Manado atau pulau jawa. itu saat ditanyai keamanan dan kenyamanan di saat pria hidung belang mau memboking wanita belia penghibur, terang inisial “KT” belum lama ini.
Lelaki yang berpostur kurus agak langsing berkulit putih itu menuturkan seperti wanita ini, mengatakan PR yang disajikannya untuk menemani tamu bernyanyi di ruang VIP. Adapun tarip vie per cewek ini Rp.300 ribu untuk sekali menemani. Sementara setiap “layanan plus”, katanya, tamu harus mengeluarkan uang lebih hingga harga pun bervariasi, tergantung pilihan.
“penjelasan singkat. Saat ditanyakan rinci harga cewek untuk layanan plus alias diboking, ia hanya meminta untuk memilih ceweknya terlebih dulu. ” Mau yang mana….? Pokoknya pelayanan sesuai dengan harga kok,” ujarnya tersenyum dengan posisi berdiri dengan santainya”, menatap sang lelaki yang akan memboking para wanita cantik, di salah satu ruangan tertentu yang sudah di pasilitasi tersebut.
Dari ivestigasi yang diperoleh di lapangan, oleh media mediatrias.com harga untuk bokingan setiap cewek, yang ada di salah satu ruangan di lantai V planet dan tempat yang khusus bervariasi. Untuk menentukan harga PR tergantung usianya antara 16 tahun hingga 23 tahun. “Kalau mau coba ABG, tentu hargganya berbeda bos, yang pasti lebih mahal dari yang biasanya,” ujar seorang pengunjung saat melihat puluhan cewek berbaris manis sambil duduk di ruangan tempat berkumpulnya PR itu.
“Cewek pilihan tarifnya tinggi. Tamu akan mendapatkan servis yang memuaskan. Dan biasanya cewek pilihan ini cantik dan muda” ujar salah seorang calon tamu lainnya.
Menurut papi bertubuh gemuk dan agak pendek,ini hargga ABG sekitar Rp.1000.000,00 (satu juta) hingga Rp. 2 jutaan sekali boking, tambahnya.
Diduga Kebanyakan ABG masih berstatus mahasiswi bahkan ada yang masih berstatus pelajar SLTA sederajat. Seperti yang di ungkap (Nia red) bukan nama sebenarnya. Ia mengaku mau melakukan dan berkecimpung dalam bisnis ini hanya untuk kesenangan. Bahkan dari pekerjaan lama sangat jauh berbeda, cewek ini memperoleh uang yang cukup banyak dalam waktu cepat tanpa harus capek.
Pepatah mengatakan Sekali berenang dua tiga pulau terlampoi, ujar cewek berkulit putih mulus ini dengan tersenyum. Untuk memperoleh jasa layanan Nia ini tidak sulit. Ia cukup mudah untuk di temukan dalam Pelanet. Bahkan Pacific Discoticqoe memberikan suatu fasilitas khusus untuk ruang gerak anak dibawah umur yang beraktifitas di tempat hiburan malam itu. Namun, puluhan cewek yang dipaksa berpenampilan seksi itu tidak bisa bebas apa bila sebelum mendapat intruksi dari orang kepercayaan pelanet. Keberadaan para cewek yang menghiasi meriahnya gemerlap Pelanet Discoticqoe tidak lepas dari campur tangan managemen.
“Bebas…? Kita kerja… Jadi harus ada aturan, kata papi,” ujar Nia, sapaan cewek yang mengaku berusia 17 tahun yang sudah beberapa bulan kerja di lantai II dan V Pelanet Discoticqoe belum lama ini.
Menurut cewek inisial “Pu” dengan rambut lurus sebahu yang tidak ingin namanya dipublikasikan. ia dan teman-temannya lebih tenang kerja dan mencari uang dibawah managemen Pelanet Discoticqoe.
Dia mengatakan untuk mendapatkan sejumlah uang ia harus rela menemani orang yang sedang mencari hiburan. “Kerjaan kita ini penuh resiko… Tetapi tetap aman kok,” ujarnya.
Lembaga DPP Komite Anti Trafficking dan Hak Azasi Manusia (KAT dan HAM) menilai segala sesuatu yang dilakukan oleh Manegemen Pelanet Discoticqoe dan diskotiq Facipik diduga merangkul anak dibawah umur untuk bekerja sebagai PR adalah tindakan yang bertentangan dengan Undang-Undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan manusia.
“Di Planet rentan dengan nuansa traffiking atau menggunakan narkoba. Ini harus disikapi,” ujar Ketua penaganan perlindungan Korban perempuan, Iili setiawati kepada wartawan saat dikomfirmasi tepatnya tanggal 07 juli 2016, di Batam.
“ibu Lili mengatakan suasana inikan masih lebaran mengapa pihak manajemen diskotiq tidak menghargai umat muslim yang masih merayakan lebaran fungkasnya”.
Kita harpakan pemerintah khusnya BNNP Keperi,Baik kapolda Kepri harus melakukan tindakan tegas terhadap pengusaha yang tidak patuh dengan surat edaran dari pemerintah Kota Batam.dimana pengusaha semakin kebabalasan menjalankan usaha tempat hiburan malamnya di kota Batam ini, ucapnya.
Kalaulah diduga ada unsusr-unsur penyuapan yang dilakukan oleh pengusaha diskotiq di Batam ini,maka hukum tentang peredaran narkoba di dalam sebuah diskotiq seperti Facipik,dan Pelanet Diskotiq maka,apapun itu aturan yang berlaku tidak akan berguna di negara kita jelasnyaaaa.
Berkali-kali kita membaca di media Onlinen baik media sosial ,sudah cukup banyak korban oper dosis di dalam diskotik Planet dan Facipik,namun tak satupun dari pihak penegak hukum,memberikan sangsi tegas kepada manajemen diskotiq tersebut ,sampai kapan pihak jajaran kepolisian bisa memberikan sangsi tegas kepada pihak manajemen diskotiq bila ada korban operdosis lagi imbuhnya.
Apakah harus tokoh-tokoh Agama,tokoh masyarkat dan aktifis-aktifis penggiat anti Narkoba yang harus turun tangan untuk menindak tegas diskotiq-diskotiq tersebut .cobalah berpikir jernih para penegak hukum, sampai kapan anak cucu kita harus di racuni oleh narkoba di dalam diskotiq tersebut sambil mengakhiri penjelassannya.(*)