MEDIATRIAS.COM – Seorang wanita berinisial SD mengaku telah diperkosa oleh orang tak dikenal pada Senin dini hari. (6/9/2021).
SD merupakan warga Sungai Daun, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk – kota Batam itu mengaku trauma saat menceritakan tragedi yang menimpa dirinya kepada Awak Media. Rabu, (8/9).
Dalam pengakuannya, SD saat peristiwa itu tidur dirumah nya bersama ketiga orang anaknya. Anak tertuanya berumur 13 tahun dan yang paling kecil masih balita usia 1 tahunan.
Sedangkan suaminya yang terkena stroke sedang dirawat dirumah saudara lainnya.
Kondisi rumah SD yang memprihatinkan tanpa pintu membuat siapa saja bisa masuk kedalamnya. Tak terkecuali pelaku yang ingin berniat jahat.
Subuh itu, Pukul 04:00 dini hari. Pelaku mendatangi rumah korban SD dengan membawa golok. Dia mengendap-endap masuk kedalam bilik belakang rumah yang ditempati SD.
“Saat itu saya terbangun karena anak saya minta susu, lalu memergoki pelaku yang sudah berada dikamar saya,” cerita SD sambil terisak tangis
Merasa terpergok, Pelaku langsung menodongkan golok ke leher anak SD. Meminta SD tak berteriak minta tolong dan mau menuruti kemauannya.
“ Dia minta saya melakukan oral s*x sebanyak dua kali. Saya muntah-muntah,” kata dia
Belum puas, pelaku malah meminta SD untuk melayani nya seperti suami isteri.
Setelah selesai, Pelaku sempat mengambil sebuah Handphone dan kabur ditengah guyuran hujan saat itu.
Merasa pelaku sudah pergi, SD langsung keluar dari rumah berteriak minta tolong dan menelpon perangkat RW di perumahan tersebut.
SD didampingi perangkat sekitar telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Sei Beduk. Hingga saat ini, pihak kepolisian sedang berupaya menemukan pelaku tersebut.
Sementara itu, Fery ketua RW setempat membenarkan bahwa dirinya dan beberapa warga telah melaporkan kejadian tersebut kepihak kepolisian.
Dirinya mengutuk keras perbuatan pelaku yang membuat resah dilingkungan itu. Fery juga meminta pihak kepolisian agar segera menemukan pelaku untuk diberikan hukuman yang seberat-beratnya atas perbuatan nya itu.
“ Kami dari perangkat bersedia bekerjasama membantu pihak kepolisian untuk menemukan pelaku,” tuturnya.
Paska kejadian juga, RW bersama warga lainnya membentuk panitia kecil untuk membantu merenovasi rumah yang ditempati SD.
“Karena kondisi rumah itu yang tak layak, kami bersama dengan warga membuat tim kecil untuk menghimpun bantuan dari warga agar bisa memperbaiki rumah bu SD,” kata dia.
Selama ini, Rumah SD yang ditutupi oleh pephononan membuat kondisi rumah yang tak layak itu tak terlihat dari luar. Pun jika perangkat menghantarkan bantuan sembako dari pemerintah hanya sampai didepan rumah itu.
“Inilah pertama kalinya saya masuk kerumah bu SD dan melihat kondisi sebenarnya,” tutup dia.