mediatrias.com BATAM – Mengenai adanya desas- desus issu yang di kutif oleh awak media ini,dilapangan tentang di gelontarkannya dana Hibah 11 Milyar di Pemko Batam pada Tahun 2004 – 2005 tentu ini menjadi Polemik yang sangat besar di jajaran Pemko Batam.
“Ketika,Penyerahan dana yang cukup Besar itu di serahkan pada Otorita Batam yang di pimpin Ismed Abdullah dan Wali Kota Batam di pimpin Nyat Kadir”.
Untuk mencari kebenaran issu yang berkembang sekarang ini, mengenai dana yang sudah bertahun-tahun di gelontarkan Otorita Batam ,yang sekarang berubah nama menjadi BP Batam
harus bisa di pertanggung jawabkan oleh kedua istansi tersebut.
Dari Hasil investigasi yang di telusuri oleh tim Media ini di lapangan bahwa ada kedua belah pihak istansi Pemerintah antara pemko Batam dan Bp Batam ( Otorita Batam) melakukan bagi Hasil Pembagian UWTO yang di desak oleh,salah Satu Pejabat di lingkungan Pemko Batam ber inensial (AN red) .
Keterangan ini disampaikan sumber yang dapat di percaya berinensial A.R di kawasan nagoya Penuin pada tanggal 20 /08/2016 pukul 2030 wib sambil minum kopi.
Ia menuturkan uang sebesar 11 milyar itu di berikan,pada saat itu wali Kota Batam Nyat kadir sedang Umroh dan cuti pada saat itu,”Namun mengapa pejabat tersebut Patut Diduga melakukan desakan untuk meminta Bagian dana bagi Hasil UWTO yang sudah di sepakati,akan tetapi sudah menyalahi ketentuan UU yang berlaku di negara kita ini jelasnya”.
Terkait Penyerahan dana sebesar itu,ada dugaan rumitnya penggusuran Rumah Liar yang di lakukan oleh pengembang di Dam Baloi yang mana selama ini masyarakat yang berdomisili di situ telah melakukan perlawanan kepada pihak pengembang yang merasa tanah tersebut sudah di akui menjadi milik mereka ungkapnya.
Dianya meminta kepada KPK agar benar-benar serius mengungkap penyerahan dana milyaran tersebut jangan samapai ini menjadi redup tak bertuan kasus demi kasus yang terjadi di lingkungan BP Batam serta Pemko Batam pada saat itu tegasnya.
Sehingga masyarakat Batam dapat mengetahui bahwa pada saat itu,disinyalir Bahwa mafia lahan di Koata Batam ini adalah banyak Oknum-Oknum yang memegang jabatan demi kekuasan dan mempertahankan jabatannya untuk kepentingan Pribadi jelasnya.(gp)