MEDIATRIAS.COM – Maraknya pencurian buah sawit milik PTPN 4 Unit kebun Bah Jambi menjadi polemik bahkan pembicaraan hangat di berbagai kalangan warga khususnya sekitar unit tersebut. Seakan belum menemukan formula jitu untuk mengantisipasi kehilangan asetnya,
pihak manajemen Kebun Bah Jambi pun diduga ‘berpasrah’ dengan apa yang terjadi. Hal ini pun mendapat perhatian khusus dari Hinca Panjaitan, anggota DPR RI komisi III saat melakukan reses di nagori Moho, belum lama ini.
Hinca sempat mengaitkan maraknya pencurian buah sawit milik Unit Kebun Bah Jambi dengan tingginya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di daerah Jawa Maraja Bah Jambi. Selain Hinca, Prayogi selaku Pangulu (Kepala Desa)) nagori Moho juga turut menyikapi terkait pencurian tandan buah segar (TBS).
“Amatan di lapangan atas maraknya pencurian buah sawit di lingkungan unit Kebun Bah Jambi kebanyakan hasilnya digunakan untuk narkoba atau mabuk mabukan itu sekitar 70 persen dan 30 persen lainnya karna desakan kebutuhan ekonomi,” terang Prayogi pada kru media saat dikonfirmasi.
“Lemahnya sitem pengamanan di areal unit Bah Jambi pun menjadi faktor utama kehillangan TBS itu,” tambahnya lagi. Hilangnya TBS milik kebun Bah Jambi terkesan diduga telah memiliki ‘konspirasi’ antara agen sawit illegal dengan pihak pengamanan, sehingga masalah pencurian buah hingga kini belum dapat diatasi.
meskipun anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai pengamanan tiap bulannya terbilang cukup besar.
Kejanggalan lain terlihat dari para pengamanan yang menjaga pos kelluar masuk, menurut Pangulu ini bahwa seyogianya truk pengangkut buah milik agen sawit yang hendak keluar haruslah memilliki surat yang dikeluarkan oleh Pangulu.
“Kita tidak tau kalau buah yang keluar dari agen sawit yang melintasi pos pengamanan kebun itu buah kampung atau curian dari unit, karena mereka (agen ilegal) tidak pernah mengurus surat jalan dari Pangulu namun mereka bebas keluar dari pos, kita pun tanda tanya dengan ini,” tandas Prayogi.
Menurut Prayogi, guna mengatasi maraknya pencurian, pihak kebun harus berani bertindak tegas terhada para agen ilegal” yang berada di sekitar HGU nya. Yang pertama harus dillakukan adalah bahwa pihak kebun harus berani memberantas para agen ilegal”, jangan dibiarkan meraja lela padahall mereka tidak memilliki lahan sawit sesuai dengan yang mereka tampung per pengirimannya,” cecarnya.
“Selanjutnya pihak kebun Bah Jambi pun dalam melakukan perekrutan tenaga kerja hendaknya mengutamakan warga sekitarnya bukan dari daerah luar, selain itu memberikan fasilitas dan sarana kegiatan olah raga bagi remaja dan pemuda daerah sekitarnya karena kegiatan ini dapat menjauhkan pemuda dari narkoba, saya pikir itu perlu diperhatikan pihak kebun Bah Jambi,” tutur Prayogi menutup pembicaraannya di acara.(KS)