mediatrias.com BINTAN – Miris mendengarnya,pasalnya penumpang Kapal Motor (KM) Umsini, Andi 58 sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak PT Pelayaran Indonesia (Pelni) selama menikmati pelayaran dari Pelabuhan Soekarno-Hatta, Provinsi Sulawesi Selatan menuju Pelabuhan Sribayintan, Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Sabtu (30/7).
Untuk menikmati pelayaran yang menelan waktu selama empat hari itu ia dikenakan pembiayaan jasa penggunaan tempat tidur atau kasur sebesar Rp 30 ribu.
” Masak kita sudah beli tiket kapal tapi dikenakan biaya untuk menggunakan kasur oleh calo,” ujarnya ketika ditemui awak media saat hendak turun dari kapal di Pelabuhan Sribayintan, Kijang.
Selain mengenakan biaya tempat tidur, lanjut pria paruh baya itu, makanan yang diberikan PT Pelni kepada penumpang sangat tak layak dikonsumsi.
Sebab lauknya (ikan bandeng) yang direbus oleh koki di KM Umsini masih bersisik bahkan mengeluarkan bau amis yang tajam. Begitu juga dengan sayurannya yang diberikan terasa hambar.
Kepala Bidang (Kabid) Operasional Kantor PT Pelni Cabang Tanjungpinang, Ismed membantah adanya jualbeli tempat tidur di seluruh kapal perintis yang dikelola PT Pelni, khususnya KM Umsini.
Dengan membeli tiket kapal maka secara otomatis tidak akan dipungut biaya lagi untuk menggunakan fasilitas yang ada. Sebab fasilitas itu memang disediakan secara cuma-cuma bagi penumpang selama menikmati pelayaran.
“Setau kami itu tidak pernah ada. Jika sudah beli tiket maka penumpang berhak dapatkan kasur, nanti akan kamicari tau informasi itu,” tandasnya.(jo)