TAPTENG,mediatrias.com – Kantor Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) masuk dalam kondisi gawat darurat. Mengakibatkan, Bupati Tapteng, H Sukran Jamilan Tanjung SE MM, terancam mengungsi ketempat lain, dalam mengemban tugasnya sebagai kepala Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapteng.
Gawat darurat yang dimaksud bukan merupakan ancaman dari teroris dan serangan yang dapat mengaibatkan dampak besar, melainkan gawat darurat dari kondisi fisik bangunan, yang dinilai mengancam nyawa sang penguasa.
Pantauan RAKYAT dilapangan, sejumlah atap di perkantoran Bupati Tapteng, terlihat dalam kondisi rusak parah. Bahkan, atap yang biasanya menggunakan seng, kali ini hanya menggunakan atap plastik (Terpal biru-red). Semantara, ruang kerja Bupati terlihat atapnya mengalami kerapuhan, yang diprediksi akan hancur jika tertiup angin kencang. Tentu dengan kondisi seperti itu, dapat mengancam nyawa Bupati Tapteng saat menjalankan tugasnya.
Menurut Sharil Kamar Tanjung, yang merupakan pengamat asset daerah Pemerintah Tapteng, hal ini jelas sudah mengancam kinerja aparatur pemerintahan di Tapteng, bahkan nyawa dapat menjadi taruhannya.
“Bukan ancaman teroris saja yang mengancam nyawa, tapi kondisi kantor Bupati seperti ini juga dapat mengancam nyawa aparatur pemerintah, bahkan Bupati sendiri juga terancam,” ujarnya di kantor Bupati Tapteng.
Lanjutnya, kerusakan timbul, akibat badai yang menerjang Tapteng sepekan terakhir, sehingga beberapa bangunan perkantoran dilingkungan Kantor Bupati, mengalami kerusakan parah bagian atapnya.
“Seperti salah satu koridor dari Perpustakaan Pemkab Tapteng menuju kantor Kesbang Linmas, tiang bangunannya sudah menggunakan penyangga dari kayu, agar dapat menopang bangun yang mau runtuh. Ini kan sunggu membahayakan,” sebut Sharil, Rabu (29/6).
Dia berharap, anggaran pemerintah tahun 2016 ini, menjadikan renovasi kantor Bupati sebagai skala prioritas demi kelancaran kinerja aparatur pemerintah di Tapanuli Tengah.
“APBD TA 2016 hendaknya di prioritas untuk membangun gedung/kantor. Karena, kita prediksi hanya sekali hembusan angin kencang saja, ruang kerja Bupati dapat beratap langit. Tidak tertutup kemungkinan, jika Bupati tidak mengungsi akibat kondisi ini, nyawa pun bisa melayang. Sebab, material bangunan dapat menimpa Bupati yang lagi bekerja,” Tandasnya.(Iwan Bakkara)