mediatrias.com, BATAM – Kalau kita cermati bendahara komite sekolah SMA Negeri 14 berusaha pasang badan terkait pungutan uang perpisahan sebesar Rp.1.400.000,-/siswa pada saat pelaksanaan acara di Golden Prawn bengkong laut .ketika awak media ini menindaklanjuti ke sekolah SMA Negeri 14 pada hari Rabu (18/05/2016).
Penjelasan seorang wakil kepala sekolah berkata SMA Negeri 14 “Maaf…segala keperluan konfirmasi di sekolah ini bukan wewenang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah maupun para guru-guru yang mengajar di sekolah ini jawabnya.
Silahkan anda tanyakan pada komite sekolah mengenai pungutan uang perpisahan,uang pemantapan ,baik pungutan uang sekolah setiap bulannya dan uang lain-lainnya.Tugas kami hanya mengajar,dan tidak di benarkan memberikan stepmen apalagi pada media ,silahkan bapak temui ketua komite sekolah di rumahnya ,karena mereka yang berhak menjawab segala pungutan yang terjadi di sekolah ini “ungkap wakil kepala sekolah.
Awak media ini pun melakukan penelusuran ke rumah kediaman bendahara komite sekolah SMA Negeri 14 pada hari Rabu (18/05/2016) dan meminta namanya tidak di publikasikan ia menjelaskan.
“Bahwa punggutan uang Rp.1.400.000,-kemarin adalah melalui rapat komite bersama orang tua murid,saya yang langsung pimpin rapat karena ketua komite tidak hadir pada saat itu.Sementara kepala sekolah saat itu juga tidak ada.Maksud dan tujuan saya mengajak bapak/ibu kumpul disini untuk pembahasan mengenai biaya pemantapan murid maupun uang perpisahaan nantinya.
Disaat rapat saya menawarkan dua hal yang pertama kita adakan pementapan atau tidak,jawabnya bapak-bapak dan ibu wali murit SMA 14 itu haruslah ibu jawab mereka semua pada saya.
Lalu yang kedua selama inikan sudah di laksanakan pemantapan siswa yang di ambil dua jam dari sekolah,mungkin tidak memuaskan bagi bapak dan ibu tersebut.Kalau kita pemantapan bapak/ibu kita adakan lagi “ujung-ujungnya duit”lalu sepakat di lakukan pemantapan .Jumlah yang hadir pada saat itu orang tua murid hampir 50% dari ,jumlah keseluruhan siswa 103 orang.
Setelah masalah ini,naik di pemberitaan kenapa di tanya guru maupun kepala sekolah karena ini urusan komite sekolah.jadi karena hari itu ketua komite tidak hadir mau tidak mau saya yang pimpin rapat,jadi saat itu saya hanya memaparkan saja karena tidak pandai mebuat di leptop,jelasnya
Semua hasil rapat tersebut berdasarkan persetujuan bapak/ibu wali murid ,lalu kami jalankan jangan sampai kedepan ada masalah ,ya…jawab mereka.Memang ada orang tua murid mengatakan “apakah pemantapan harus pakai biaya “
Ketika disisip jam belajar itu mungkin tidak pakai biaya pak ,lalu saya bilang khusus untuk pemantapan harus pakai biaya.pementapannya itu dalam satu minggu 3 hari,khusus seetelah selesai jam belajar.Kalau masalah pemantapan hari apa ,berapa jam saya tidak tahu silahkan saja ditanyakan pada guru SMA Negeri 14,tuturnya pada media ini.
Disamping itu Ada beberapa orang tua murid yang tidak setuju ,kami di sarankan cari dana dari perusahaan,gimana pula kami bisa untuk cari dana tersebut .teranya pada media ini.
Lalu ia melanjutkan pembahasan acara perpisahan ,ini kita adakan di mana katanya “Jokowi “tidak di perbolehkan di hotel,tapi kata beberapa siswa ,kami mau pake cantik-cantik gini-gitu.
Sehingga pihak komitepun mencarikan tempat di sebuah hotel yang kecil saja dengan harga murah meriah ,kalau di Nagoya parkirnya sangat susah.Kebetulan yang banyak hadir pada saat itu wali dari perempuan ,akhirnya kita sepakati di hotel.
“tiba-tiba ada surat edaran dari Walikota Batam bahwa pemantapan tidak diperbolehkan kegiatan acara perpisahan sekolah dilaksanakan di hotel.Karena uang fanjar sudah terlebih dahulu dibayarkan Rp.5000.000,00 (lima juta rupiah )-sebagai uang jaminan pada pemilik hotel Golden View,akibat dibatalkan akhirnya uang tersebut hangus jelasnya.
Sebab Di hotel itu kita tidak akan dapat kalau tidak jauh-jauh hari boking,akhirnya di gantilah di Golden Prawn karena anak-anak tidak mau di adakan di sekolah.Kalau acara perpisahan diadakan disekolah biayanya sangat besar seperti ,sewa tenda,sewa kursi. Nah…panitianya lagi akhirnya anak-anak bilang kami-kan sudah bayar bu…ngak maulah bu makan nasi kotak,kata mereka.
Untuk perpisahan sekolah bukan hanya makan ,ada acara menari ,sewa pakaian ada segala macam hal dan bukan seolah-olah makan aja .Biaya perpisahan di Golden Prawn biaya yang di habiskan 35 juta untuk 103 anak serta orang tua dan guru-guru.
Makan kita kemarin mewah sekali kalau di hitung-hitung satu porsinya sekitar Rp.75.000,-meski makannya dengan prasmanan.Saya sangat gerah di bilang makan cuma Rp.10.000,di rumah makan mana itu ,tanyanya pada media ini.
Memang kita tidak sewa gedung ,kemudian kita bablasan kemarin, yang hadir untuk 300 orang dalam laporannya nambah lagi pak lebih dari 300 orang ,sebagian anak-anak sekolah banyak yang bawa pacarnya,bawa keluarga terus terang adik saya ikut.
Menurutnya lagi kalau Saya orangnya lurus-lurus aja pak,untuk sisa uang yang di pungut pada orang tua murid sebesar Rp.1.400.000,-x 103 siswa,uang perpisahan yang terpakai hanya 35 juta selebihnya di kembalikan pada sekolah untuk pembayaran biaya pemantapan para guru yang mengajar.
Memang benar kalau di hitung biaya keseluruhan mencapai ratusan juta ,tetapi masih banyak yang cicil bahkan sampai saat ini masih ada yang belum lunas.Tolong apa yang saya jelaskan agar beritanya jangan berbeda ,kalau ia nantinya “media anda akan saya tuntut”sambil menggertak awak media ini. (ro/mul)