BATAM,mediatrias.com – Ketua LSM Barelang Yusril Koto mengecam keras perangai Kabid Dikdas Disdik Batam Rustam Efendi juga sebagai Ketua PGRI Kota Batam ketangkap razia BNN Kepri saat asik dugem bersama 3 gadis belia di Diskotik Sphinx, Seraya Batam pada 28 Oktober 2016 telah menodai citra pendidikan dan guru di Batam
Yusril menjelaskan, landasan falsafah di balik slogan guru digugu dan ditiru adalah bahwa sosok seorang guru dapat dipercaya dan ditiru. Hal ini mengisayaratkan bahwa dalam berbagai kegiatan kehidupan, masyarakat berharap guru sebagai tauladan.
Tingkah laku yang muncul di masyarakat mau tidak mau tetap diwarnai oleh apa yang dianut oleh para guru, yang didalamnya ada pejabat sebagai pembuat kebijakan dalam menyelenggarakan proses pendidikan
“perangai doyan dugem dan daun muda itu bukan khilaf diduga kebiasaan”, tegas Yusril
Walikota Rudi diminta untuk mengambil sanksi tegas kepada Rustam Efendi dan jangan karena “anak kesayangan” dibela apalagi diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam.
Yusril juga menyebut perangai lain Rustam Efendi mengangkangi PP No.17 Tahun 2010 dan Permendikbud No.45 Tahun 2014 yang mengatur larangan penjualan buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan
Fakta selama menjabat Kabid Dikdas Disdik Batam Rustam Efendi dianggap sebagai biang kisruh SDN dan SMPN di Batam dijadikan lapak bisnis seragam sekolah dan lembaran kerja siswa (LKS) untuk meraup untung guna memeperkaya diri dengan harga mencekik leher orang tua siswa.
Yusril menduga perangai dugem berpengaruh pada sikap “bobrok” Rustam Efendi yang menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri terindikasi dari rangkap jabatan sebagai Ketua PGRI Kota Batam terkait penerbitan rekomendasi yang diberikan kepada penyalur untuk menjual LKS di SDN dan SMPN tentu tidak gratis
Ini bukan suka atau tidak suka terhadap Rustam Efendi, melainkan persoalan mental dan perilaku.
“Penggunaan alkohol dan zat psikoaktif bisa berpengaruh pada gangguan mentaldan perilaku”,ujar Yusril
Menurut Yusril,bahwa revolusi mental bermula dari pendidikan dasar, pendidikan itu bukan hanya sekedar melatih anak untuk berpikir nalar atau menghafal, tetapi juga memberikan pendidikan budi pekerti atau karakter. Generasi bangsa Indonesia akan memiliki mental yang baik jika dibekali sejak usia dini dan ditunjang oleh mental dan perilaku yang baik dan pantas pula dari pejabat pembuat kebijakan pendidikan.
Namun hasi investigasi awak media ini juga disinyalir kalau di karoke Sphinx, Seraya Batam ,telah mempasilitasi judi Online pimpong alias Bola.dimana di ruangan VIP tersebut sangat diminati oleh pengunjung yang cukup berkelas untuk bermain judi dengan nayaman sambil melantunkan sebuah lagu dan diiringi dengan musik ,yang membuat pengunjung dapat bergoyang sambil di temani ,wanita cantik yang sudah di sediakan oleh manajemen karoke tersebut.
Dengan semakin maraknya judi Online Pimpong alias Bola di tempat-tempat yang cukup berkelas di Kota Batam diminta dengan tegas melakukan razia dan menindak tegas pihak manajemen baik diskotik ataupun karoke yang sudah mempasilitas judi Online Pimpong (bola) yang di duga tidak memiliki izin samasekali.
Reporter (ip)
Editor :zulham